Grégoire, putra seorang
Suriah bernama Yohanes, menjadi imam di Roma. Karena cintanya yang besar akan
ilmu pengetahuan dan kesucian, ia terpilih sebagai paus melalui aklamasi pada
tanggal 11 Februari 731, saat ia mendampingi prosesi pemakaman Gregorius II. Ia
memimpin Gereja hingga tahun 741.
Sebagai Paus, Bapa Suci
memastikan bahwa Injil diberitakan kepada bangsa Jerman dan gereja-gereja
dihiasi dengan gambar-gambar suci sebagai perlawanan terhadap kaum ikonoklas,
yang melarang penggunaan gambar-gambar tersebut. Ia juga mengadakan dua sinode
di Roma pada tahun 731 dan menarik kemarahan Kaisar Timur Leo sang
Ikonoklas.
Grégoire menyambut Santo
Bonifasius dalam kunjungan ketiganya ke Roma pada tahun 737, dan ia mengutus
biarawan Inggris Santo Willibald untuk membantunya dalam karya misinya. Pada
saat yang sama, Grégoire menulis surat kepada orang-orang penting atas
namanya.
Le Liber Pontificalis (“Buku
Kepausan”) menyatakan bahwa Gregorius adalah seorang pria dengan kerendahan
hati yang mendalam dan kebijaksanaan sejati. Ia memiliki pengetahuan yang baik
tentang Kitab Suci dan maknanya, serta mengetahui Mazmur di luar kepala. Ia
adalah seorang pengkhotbah yang sopan dan sukses, mahir dalam bahasa Latin dan
Yunani, serta pembela iman Katolik yang ketat. Ia adalah seorang pencinta
kemiskinan dan kaum miskin, pelindung para janda dan anak yatim, serta sahabat
para biarawan dan biarawati. Ia meninggal pada tahun 741.
DOA: Allah
yang mahakuasa dan kekal, Engkau telah berkehendak untuk menetapkan Santo
Gregorius atas seluruh umat-Mu dan memimpin mereka dengan perkataan dan
teladan. Melalui perantaraannya, peliharalah para gembala Gereja-Mu beserta
kawanan domba mereka dan bimbinglah mereka di jalan keselamatan abadi. Amin.

Leave a Reply