Minggu Kedua Puluh Delapan Masa Biasa
Dalam bacaan pertama kita hari ini dari kitab kedua Raja-raja, kita membaca tentang penyembuhan Naaman si penderita kusta. Ia datang menemui Nabi Elisa yang menyuruhnya mandi tujuh kali di Sungai Yordan. Setelah sembuh, ia kembali kepada Elisa dan menyatakan bahwa ia sekarang percaya kepada satu-satunya Allah yang benar dan tidak akan mempersembahkan kurban bakaran kepada siapa pun selain Dia.
Dalam Injil, kita memiliki kisah sepuluh penderita kusta yang disembuhkan dari penyakit mereka oleh Kristus sebagai jawaban atas permohonan mereka. Sayangnya, hanya satu dari sepuluh yang berterima kasih atas kesembuhan itu dan dia, dikatakan kepada kita, adalah orang asing — seseorang yang tidak memiliki iman yang sama dengan orang Yahudi bersama Yesus. Kisah ini mengingatkan kita pada Naaman dalam bacaan pertama yang bukan orang Yahudi tetapi mengucap syukur kepada Allah atas penyembuhannya sendiri. Inti dari kedua kisah ini adalah bahwa kita harus mengucap syukur kepada Allah atas apa yang kita miliki karena segala yang kita miliki berasal dari kemurahan-Nya. Terlalu sering, kita menganggap enteng apa yang kita miliki dan baru ketika orang lain di luar iman bersyukur barulah kita menyadari betapa sombongnya kita.
Dalam bacaan kedua dari suratnya yang kedua kepada Santo Timotius, Santo Paulus mengingatkan kita bahwa Allah selalu setia. Bahkan ketika kita tersesat dan menjauh dari-Nya, Allah selalu ada untuk menyambut kita kembali dan membawa kita kembali ke surga.

Leave a Reply