Pada hari itu, Gereja merayakan pesta Nama Suci Maria, yang mengingatkan akan cinta Bunda Allah kepada Putra-Nya yang sangat suci dan menawarkan sosok Bunda Penebus untuk dipanggil oleh umat beriman.
Selama bertahun-tahun, lebih dari tujuh puluh makna telah dikaitkan dengan nama Maria, sebagian besar didasarkan pada pengabdian daripada filologi.
Dua makna yang paling umum saat ini adalah: “Yang Diangkat” dan “Yang Agung”. Yang terakhir tampaknya yang paling mungkin dari semuanya, dan itu tentu sangat sesuai dengan Perawan Suci.
Pesta ini lahir di Spanyol dan disetujui oleh Tahta Suci pada tahun 1513. Paus Inosensius XI memperluas perayaannya ke seluruh Gereja pada tahun 1683 sebagai rasa syukur atas kemenangan Raja Jan III Sobieski dari Polandia atas orang-orang Turki, yang mengepung Wina dan mengancam kota tersebut. Pesta itu ditetapkan pada tanggal 12 September, tanggal kemenangan dan hanya empat hari setelah pesta Kelahiran Maria.
Pesta itu tetap ada dalam kalender Romawi universal sebagai pesta kecil Maria sampai penerbitan Misa Romawi baru yang direvisi sesuai dengan prinsip-prinsip Konsili Vatikan II, di mana pesta itu dihapuskan karena merupakan duplikasi dari Kelahiran Maria. Pesta ini dipulihkan dalam Misa Romawi Paus Yohanes Paulus II, yang diterbitkan pada tahun 2003.
Gereja mengajarkan bahwa Allah Bapa terutama dimuliakan karena Nama Yesus, yaitu karena pribadi Putra-Nya, kuasa-Nya, dan misi penyelamatan-Nya – dalam nama lain tidak ada keselamatan.
Bapa kemudian dimuliakan karena Nama Maria, yaitu karena pribadi Bunda Kristus dan misinya dalam Sejarah Keselamatan.
Nama Maria dirayakan sebagai: (1) nama kehormatan, karena Allah begitu meninggikan namanya sehingga bibir manusia tidak akan pernah berhenti memujinya; (2) nama suci, karena itu menunjukkan wanita yang sepenuhnya penuh dengan rahmat dan yang menemukan rahmat di hadapan Allah dan yang melahirkan Putra Allah; (3) nama keibuan, karena Tuhan Yesus yang sekarat di altar Salib memberikannya kepada kita sebagai Bunda kita agar kita dapat memanggilnya dan diperkuat dalam kebutuhan kita; dan (4) nama yang menjawab kebutuhan, karena umat beriman di bibir siapa namanya bergema berpaling kepada-Nya dengan percaya diri sebagai bintang harapan mereka dan Bunda mereka di saat bahaya.
DOA: Ya Allah Yang Mahakuasa, limpahkanlah agar semua orang yang merayakan Nama mulia Bunda Maria yang Terberkati memperoleh berkat belas kasihan-Mu. Amin.

Leave a Reply