13 September, Santo Yohanes Krisostomus Uskup Konstantinopel, Doktor Gereja (+ 407)

 

Santo
Yohanes, yang disebut Chrysostomus (mulut emas) karena kefasihannya, lahir
dari orang tua Kristen, sekitar tahun 344, di kota Antiokhia. Ibundanya,
janda pada usia dua puluh tahun, adalah teladan kebajikan. Ia belajar retorika
dari Libanius, seorang pagan, orator paling terkenal pada masanya.

Pada
tahun 374, Yohanes mulai menjalani kehidupan seorang pertapa di pegunungan dekat
Antiokhia, tetapi pada tahun 386, kesehatannya yang buruk memaksanya untuk
kembali ke Antiokhia, di mana ia ditahbiskan menjadi imam.

Pada
tahun 398, Santo itu diangkat ke Tahta Konstantinopel dan menjadi salah satu
cahaya terbesar Gereja. Tetapi ia memiliki musuh-musuh di tempat tinggi dan
beberapa di antaranya adalah kalangan gerejawi, yang paling penting adalah
Theophilus, patriarkh Alexandria, yang bertobat sebelum kematiannya. Tetapi
musuhnya yang paling kuat adalah Permaisuri Eudoxia, yang tersinggung oleh
kebebasan kerasulan pidatonya. Beberapa tuduhan diajukan terhadapnya dalam
konsili palsu dan ia diasingkan.

Di
tengah penderitaannya, seperti rasul Santo Paulus yang sangat dikaguminya,
Yohanes menemukan kedamaian dan kebahagiaan terbesar. Ia merasa terhibur karena
mengetahui bahwa Paus tetap menjadi temannya dan melakukan apa yang
dimungkinkannya untuknya. Musuh-musuhnya tidak puas dengan penderitaan yang
sudah dialaminya, dan mereka mengasingkannya lagi, ke Pythius, di ujung
Kekaisaran. Ia meninggal dalam perjalanan pada 14 September 407.

 

DOA
: Ya Allah, Engkau adalah kekuatan bagi mereka yang berharap kepada-Mu. Engkau
telah memberikan kepada Gereja-Mu Santo Yohanes Chrysostomus, uskup-Mu, yang
dikaruniai kefasihan yang besar dan mampu menanggung penderitaan yang besar.
Marilah kita belajar dari ajarannya dan biarkanlah kita diilhami oleh contoh
kesabarannya. Amin.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*