15 September, Bunda Maria Perawan Maria yang Sedih

 

Tujuan perayaan ini adalah untuk mengingatkan umat akan penderitaan rohani Bunda Allah dan belas kasih-Nya terhadap penderitaan Putra-Nya yang Ilahi. Tujuh peristiwa besar dalam hidupnya adalah: nubuat Simeon, pelarian ke Mesir, kehilangan Yesus selama tiga hari, pertemuan dengan Yesus di jalan menuju Kalvari, Maria di kaki salib, Yesus diturunkan dari salib, dan pemakaman Yesus.

Terdapat persatuan dan pertukaran kasih sayang dan cinta yang mendalam antara Yesus dan Ibundanya, seperti yang ada antara seorang ibu yang penyayang dan anaknya. Selain itu, terdapat pula kasih yang intens di mana Ia mencintai-Nya sebagai Tuhannya, sehingga kita dapat mengatakan bahwa tidak pernah ada kasih yang lebih besar antara jiwa manusia dan Tuhan selain kasih antara Yesus dan Maria.

Dengan apa kita dapat membandingkan, dengan apa kita dapat membandingkan kesedihan dan penderitaan Perawan putri Sion ini? Sesungguhnya, hatinya dipenuhi celaan dan penghinaan dari mereka yang mencela, mengejek, dan menghujat Putra-Nya ketika Ia berdiri di bawah salib kehinaan-Nya. “Marilah, hai semua orang yang lewat di jalan, lihatlah dan perhatikan, adakah kesakitan seperti kesakitan yang menimpaku?” (Ratapan 1:12).

 

DOA: Ya Allah, Engkau telah menghendaki agar Bunda yang penuh belas kasihan dari Putra-Mu berdiri dekat Salib di mana Ia telah dimuliakan. Jadikanlah Gereja-Mu, yang telah ambil bagian dalam Sengsara Kristus, juga ambil bagian dalam Kebangkitan-Nya. Amin.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*