23 November: Santo Klemens I, Paus (ke-4) dari 88 hingga 97 dan Martir (+ 97)

 

Santo
Klemens I, bernama Klemens dari Roma, wafat pada abad ke-1 Masehi, Roma;
Ia adalah Bapa Apostolik pertama,
paus keempat dari tahun 88 hingga 97 atau dari tahun 92 hingga 101, penerus ketiga yang
diyakini dari Santo Petrus Rasul.

Menurut
penulis Kristen awal Tertulianus, ia ditahbiskan oleh Santo Petrus, dan
Santo Ireneus menyebutnya sebagai sezaman dengan para rasul dan saksi
khotbah mereka. Eusebius dari Kaisarea mencatat masa kepausannya dari
tahun 92 hingga 101, setelah masa Santo Anacletus. Ia digantikan oleh Santo
Evaristus.

Kemartirannya
bersifat legendaris, dan ia secara hipotetis diidentifikasi dengan Klemens
yang disebutkan dalam Surat Santo Paulus kepada Jemaat Filipi 4:3. Atributnya
adalah jangkar, di mana ia diikat dan dilemparkan ke laut.

 

Kepengarangan
Surat kepada Gereja di Korintus (atau Surat Klemens Pertama, I Klemens),
mungkin dokumen Kristen terpenting dari abad ke-1 selain Perjanjian Baru,
secara tradisional diatribusikan kepadanya. Masih ada, surat itu ditulis
untuk menyelesaikan kontroversi di kalangan umat Korintus terhadap para
pemimpin gereja mereka dan mengungkapkan bahwa Klemens menganggap dirinya
berhak untuk campur tangan (tindakan pertama yang diketahui) dalam urusan
komunitas lain. Suratnya mencapai status yang hampir kanonik dan dianggap
sebagai Kitab Suci oleh banyak orang Kristen pada abad ke-3 dan ke-4.

 

Banyak
tulisan Klementin – yang pada berbagai waktu ditambahkan ke Surat pertama
– menunjukkan penghargaan tinggi terhadap Klemens di gereja awal. Sebagian
besar sarjana berpendapat bahwa Surat Kedua Klemens, serta beberapa karya
lain dari apa yang disebut literatur Klementin, tidak ditulis oleh Klemens
I sendiri. Demikian pula, ia dikreditkan telah menyampaikan kepada gereja
Ordonansi para Rasul Suci oleh Klemens (Konstitusi Apostolik), yang,
diyakini disusun oleh para Rasul, adalah koleksi hukum gerejawi Kristen
awal terbesar;