Minggu Biasa Ketiga Puluh
Bacaan pertama kita dari Kitab Sirakh memberitahu kita bahwa Tuhan tidak memperhatikan posisi kita di mata dunia, tetapi Dia mendengarkan orang kaya maupun orang miskin. Dia juga memberitahu kita bahwa doa orang rendah hati “menembus awan” dan tidak tetap tanpa jawaban. Mazmur kita adalah nyanyian pujian untuk semua yang telah Tuhan lakukan bagi orang miskin yang memanggil-Nya.
Dalam Injil, kita memiliki perumpamaan tentang pemungut cukai dan orang Farisi yang pergi ke sinagoga. Orang Farisi itu meninggikan diri di hadapan Tuhan, sedangkan pemungut cukai itu mengakui dirinya sebagai orang berdosa dan memohon ampun kepada Tuhan. Kita bisa meninggikan diri di mata sesama kita, pria dan wanita, tetapi mata Tuhan menembus hati dan pikiran serta mengetahui perasaan dan watak kita yang sebenarnya. Hanya orang rendah hati yang menyenangkan Tuhan.
Dalam bacaan kedua kita, kita melihat Santo Paulus memberi tahu Santo Timotius bahwa ia telah ditinggalkan oleh semua orang ketika ia ditangkap, tetapi hanya Tuhan yang mendukungnya dan memberinya kekuatan. Karena Paulus setia kepada Tuhan di sisinya, ia akan mewarisi mahkota kebenaran, sebuah mahkota yang juga akan diberikan kepada kita jika kita melayani Tuhan dengan kerendahan hati.

Leave a Reply