3 Desember: Santo Fransiskus Xaverius, Misionaris Yesuit (wafat 1552)

 

Pelindung Misi Asing

Rasul India lahir di Kastil Xaverius di Navarre, Spanyol, pada tahun 1506. Ia berasal dari keturunan bangsawan. Pada usia delapan belas tahun, ia pergi ke Paris untuk belajar filsafat. Kira-kira empat tahun kemudian, Santo Ignatius Loyola datang ke kota yang sama dan tinggal di Kolese Sainte-Barbe, tempat Santo Fransiskus berafiliasi. Pada saat itu, Santo Fransiskus penuh dengan ambisi duniawi, tetapi persahabatan Santo Ignatius memberikan pengaruh yang begitu baik padanya sehingga ia menjadi orang yang berubah dan menjadi salah satu murid pertama dari santo tersebut.

 

Pada tahun 1536, Fransiskus pergi ke Venesia bersama para sahabat pertama Santo Ignatius. Setelah mengunjungi Roma, ia ditahbiskan menjadi imam di Venesia pada tahun 1537, dan para Yesuit pertama mengucapkan kaul mereka di hadapan nunsius Paus. Tak lama setelah berdirinya Serikat, Santo Fransiskus diutus ke Portugal. Pada tahun 1541, ia berlayar ke India, yang akan menjadi ladang karyanya selama sisa hidupnya, dan mendarat di Goa pada tahun berikutnya. Dari kota ini, yang sepenuhnya direformasi, karya apostoliknya meluas hingga ke pantai Malabar, ke Travancore, Malaka, Maluku, dan Ceylon, dan di semua tempat ini ia mempertobatkan banyak orang ke agama Kristen.

 

Pada tahun 1549, Fransiskus membawa terang Iman ke Jepang, di mana ia menjadi misionaris pertama, dan di sana sebuah komunitas Kristen yang berkembang pesat segera muncul. Ia tinggal di Jepang selama dua tahun empat bulan, dan kembali ke India pada tahun 1551.

 

Kemudian Santo itu mengarahkan pandangannya ke Tiongkok. Setelah mengunjungi Goa, ia berlayar pada tahun 1552, untuk melaksanakan resolusinya, tetapi Tuhan berpuas dengan kehendak-Nya. Pada hari ke dua puluh tiga setelah keberangkatannya dari Malaka, ia tiba di Sancian. Pada tanggal 20 November, ia terserang demam, dan, sendirian di pantai asing, ia meninggal pada hari Jumat, 3 Desember 1552, pada usia empat puluh enam tahun. Ia dikanonisasi pada tahun 1622 oleh Paus Gregorius XV.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*