5 Oktober: Santa Faustina Maria Faustina (Helena Kowalska), Suster di Krakow (+ 1938)

 

Nama Santa Faustina selamanya terkait dengan Pesta Kerahiman Ilahi tahunan, Rosario Kerahiman Ilahi, dan Doa Kerahiman Ilahi yang didaraskan setiap hari pada pukul 15.00 oleh banyak orang.

Lahir di wilayah yang sekarang menjadi Polandia tengah-barat, Helena Kowalska adalah anak ketiga dari 10 bersaudara. Ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga di tiga kota sebelum bergabung dengan Kongregasi Suster-suster Bunda Maria dari Kerahiman pada tahun 1925. Ia bekerja sebagai juru masak, tukang kebun, dan penjaga pintu di tiga rumah mereka.

Selain melaksanakan pekerjaannya dengan setia, melayani kebutuhan para suster dan penduduk setempat dengan murah hati, Suster Faustina juga memiliki kehidupan batin yang mendalam. Ini termasuk menerima wahyu dari Tuhan Yesus, pesan-pesan yang ia catat dalam buku hariannya atas permintaan Kristus dan para pembimbing rohaninya.

Pada masa ketika beberapa umat Katolik memiliki gambaran tentang Allah sebagai Hakim yang begitu keras sehingga mereka mungkin tergoda untuk putus asa akan kemungkinan diampuni, Yesus memilih untuk menekankan belas kasihan dan pengampunan-Nya atas dosa-dosa yang diakui dan diampuni. “Aku tidak ingin menghukum umat manusia yang menderita,” kata-Nya suatu kali kepada Santa Faustina, “tetapi Aku rindu menyembuhkan mereka, dengan memeluk mereka ke Hati-Ku yang berbelas kasihan.” Dua pancaran cahaya yang keluar dari hati Kristus, katanya, melambangkan darah dan air yang tercurah setelah kematian Yesus.

Karena Suster Maria Faustina tahu bahwa wahyu yang telah ia terima tidak dengan sendirinya membentuk kekudusan, ia menulis dalam buku hariannya: “Baik karunia, maupun wahyu, maupun ekstase, maupun pemberian yang dianugerahkan kepada suatu jiwa tidak menjadikannya sempurna, melainkan persatuan intim jiwa dengan Tuhan. Karunia-karunia ini hanyalah hiasan jiwa, tetapi bukan inti maupun kesempurnaannya. Kekudusan dan kesempurnaanku terletak pada persatuan erat kehendakku dengan kehendak Tuhan.”

 

Suster Maria Faustina meninggal karena tuberkulosis di Krakow, Polandia, pada tanggal 5 Oktober 1938. Paus Yohanes Paulus II membeatifikasinya pada tahun 1993 dan mengkanonisasikannya tujuh tahun kemudian.

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*