Senin, Minggu Biasa ke-27
Hari ini, kita mulai membaca
kitab Yunus dan dalam teks tersebut, kita melihat Tuhan memanggil Yunus untuk
menjadi utusan-Nya bagi orang-orang Niniwe. Yunus tidak menginginkan tugas ini
dan mencoba melarikan diri dari Tuhan dengan naik kapal ke Tarsis. Selama perjalanan,
kapal tersebut menghadapi badai dan orang-orang lain di kapal melemparkan Yunus
ke laut agar mereka selamat. Kisah ini diperkirakan melambangkan
sikap Yahudi terhadap bangsa asing sekitar tahun 539 hingga 333 SM.
Dalam Injil, kita melihat seorang
ahli hukum mencoba memperdaya Yesus, namun sebaliknya, ia mendapatkan
perumpamaan tentang Orang Samaria yang Baik Hati. Perumpamaan itu diceritakan
untuk menekankan bahwa sesama kita bukanlah sekadar orang yang percaya apa yang
kita percayai atau yang tinggal di lingkungan yang sama. Sesama kita adalah
setiap orang yang kita jumpai. Kita tidak hanya harus mengakui mereka sebagai
sesama, kita juga harus memperlakukan mereka dengan hormat yang layak bagi
seorang putra atau putri Allah. Hanya dengan demikianlah kita dapat benar-benar
menjadi sesama mereka dan layak bagi kerajaan Allah.
Leave a Reply