1 November, Hari Raya Semua Orang Kudus
Dalam
bacaan kitab Wahyu, penulis berbicara tentang orang-orang beriman yang telah meninggal
dan kini bersinar di hadapan Allah di surga. Mereka berseri-seri karena
jubah mereka telah dicuci dalam darah Anak Domba yang adalah penebus kita.
Sebelum penghakiman terakhir, semua orang yang setia akan menerima meterai di
dahi mereka seperti orang Yahudi memeteraikan tiang-tiang mereka pada malam
Paskah.
Dalam
bacaan kedua kita, Santo Yohanes meminta kita untuk merenungkan kasih yang
telah Allah limpahkan kepada kita – kasih yang memungkinkan kita disebut putra
dan putri Allah dan karenanya menganugerahkan kita tempat di surga bersama
Allah. Bagi Yohanes, ini berarti bahwa siapa pun yang merenungkan hal ini
secara otomatis akan berusaha untuk menyucikan diri dan berusaha untuk hidup
seturut dengan karunia dan anugerah yang besar ini.
Dalam
Injil, kita memiliki rencana luar biasa Kristus untuk kehidupan Kristen –
Sabda Bahagia dari Khotbah di Bukit – yang memiliki kekuatan untuk mengubah
dunia kita, tetapi hanya jika orang-orang menghidupi ajaran ini dalam hidup
mereka. Bacaan-bacaan ini cocok untuk perayaan hari ini karena para kudus
telah menghidupi Sabda Bahagia dan telah mengenali serta menghargai kasih
agung yang telah Allah limpahkan kepada mereka, dan dengan demikian telah
menjalani hidup mereka sedemikian rupa sehingga orang-orang dapat melihat
kasih Allah di antara mereka. Akibatnya, para kudus – yang adalah manusia
hidup seperti kita semua – sekarang menikmati visi beatifik dalam kerajaan
kekal.
Leave a Reply