Lahir
pada tahun 1887 di desa kecil Pietrelcina, di selatan Italia,
Francesco Forgione pada usia lima belas tahun masuk Ordo Kapusin
Fransiskan dan mengambil nama Pio. Tujuh tahun kemudian ia ditahbiskan dan
ditugaskan ke biara San Giovanni Rotondo di desanya.
Selama
lima puluh tahun, Padre Pio, demikian ia dipanggil, adalah seorang penasihat rohani,
pengakuan dosa, dan perantara yang sangat dicari yang hidupnya didedikasikan untuk
Ekaristi dan doa. Orang-orang datang dari seluruh dunia untuk melihatnya
merayakan misa dan meminta bantuannya.
Pada
tanggal 5 Agustus 1918, Padre Pio menerima stigmata, luka-luka Kristus di
tubuhnya. Ia akan membawa luka-luka ini selama lima puluh tahun berikutnya.
Banyak
petinggi Gereja dan dokter telah memeriksa luka-lukanya.
Beberapa dari mereka mengira bahwa ia mungkin berpura-pura terluka.
Namun, setelah memeriksanya, hampir semuanya yakin bahwa stigmatanya
benar-benar berasal dari Tuhan.
Padre
Pio sangat menderita ketika ia merayakan Misa Kudus setiap hari.
Rasanya seperti ia benar-benar mengalami apa yang telah Yesus lakukan di Kayu Salib.
Seperti Yesus, ia akan kehilangan darah karena lukanya. Ia selalu mempersembahkan
penderitaan itu untuk keselamatan dunia.
Padre
Pio makan sangat sedikit dan tidur lebih sedikit lagi. Seluruh waktunya didedikasikan untuk
doa, meditasi, dan pelayanan kepada umat Tuhan, khususnya
mendengarkan pengakuan dosa mereka dan memberikan nasihat rohani.
Di
akhir hayatnya, Padre Pio dapat membuka sebuah “Rumah untuk Meredakan Penderitaan”
yang tidak hanya akan memenuhi kebutuhan fisik orang-orang tetapi juga kebutuhan
rohani mereka.
Setelah
seumur hidup yang dijalani untuk Tuhan, melakukan perbuatan baik dan bahkan
mukjizat, Padre Pio meninggal pada tanggal 23 September 1968. Begitu banyak orang
percaya bahwa Padre Pio adalah seorang santo sehingga tahun berikutnya, para
saudara Kapusin meminta Gereja untuk mempertimbangkan untuk menyucikannya. Selama
tahun-tahun berikutnya, semua tulisan dan tindakan saudara itu diperiksa dan, pada
tahun 1983, proses resmi sedang berlangsung.
Padre
Pio dibeatifikasi pada tahun 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II dan dikanonisasi
pada tahun 2002 oleh paus yang sama.
DOA
: Ya Tuhan, melalui rahmat yang luar biasa Engkau mengizinkan Imam Suci Pio-Mu
untuk ambil bagian dalam Salib Putra-Mu dan melalui pelayanannya Engkau
memperbarui keajaiban belas kasih-Mu. Jadikanlah agar melalui perantaraan beliau
kami dapat senantiasa bersatu dalam Sengsara Kristus dan mencapai kemuliaan
Kebangkitan-Nya. Amin.


Leave a Reply